Kamis , 3 Mei 2018
Food Terminologi :
1) Pizza
Pizza memiliki sejarah yang panjang, rumit dan tak menentu yang sering menginspirasikan banyak debat. Asal kata "pizza" belum jelas, tetapi pertama kali muncul tahun 997 dalam Bahasa Latin Pertengahan, dan di Napoli pada abad ke-16 sebuah galette disebut sebagai pizza.
Pada waktu itu, pizza adalah alat tukang roti, sebuah adonan yang digunakan untuk menentukan temperatur oven[ Makanan para warga miskin, pizza dijual di jalanan dan belum dianggap sebagai resep dapur terkenal]. Sebelum abad ke-17, pizza ditutupi saus putih. Kemudian diganti oleh minyak, keju, tomat atau ikan - tahun 1843, Alaxandre dumas pere, menjelaskan keragaman pelengkap pizza. Bulan Juni 1889, untuk menghormati Ratui talia koki Neapolitan Raffaele Esposito menciptakan "Pizza Margherita safoi ", sebuah pizza yang dipenuhi tomat, keju mozarella dan basil, untuk menggambarkan warna bendera italia. Dialah yang pertama kali menambahkan keju.Urutan pasti dimana banyak roti tipis di Mediterania kuno dan abad pertengahan menjadi suatu makanan yang terkenal pada abad ke-20 belum diketahui sampai sekarang.
2) Sosis
Sosis adalah suatu makanan yang terbuat dari daging cincang, lemak hewan serta bahan-bahan lain. Sosis umumnya dibungkus dalam suatu pembungkus yang secara tradisional menggunakan usus hewan, tetapi sekarang sering kali menggunakan bahan sintesis, serta diawetkan dengan suatu cara, misalnya dengan pengasapan Pembuatan sosis merupakan suatu teknik produksi dan pengawetanmakanan yang telah dilakukan sejak sangat lama. Di banyak negara, sosis merupakan topping populer untuk pizza, Sosis terdiri dari bermacam-macam tipe, ada sosis mentah dan juga sosis matang.
3) Burger
Hamburger (atau seringkali disebut dengan burger) adalah sejenis makanan berupa roti berbentuk bundar yang diiris dua dan ditengahnya diisi dengan patty yang biasanya di ambil dari daging, kemudian sayur-sayuran berupa selada tomat danbawang bombay Sebagai sausnya, burger diberi berbagai jenis sausseperti mayones saus tomat dan sambal serta mustard.. Beberapa varian burger juga dilengkapi dengan keju asinan, serta bahan pelengkap lain seperti sosis dan ham.
4) Pasta
Pasta adalah makanan olahan yang digunakan pada masakan Italia, dibuat dari campuran tepung terigu, olive oil, telur, dan garam yang membentuk adonan yang bisa dibentuk menjadi berbagai variasi ukuran dan bentuk. Pasta dijadikan berbagai hidangan setelah dimasak dengan cara direbus.
5) Roti
Roti adalah makanan berbahan dasar utama tepung terigu dan air, yang difermentasikan dengan ragi, tetapi ada juga yang tidak menggunakan ragi. ... Roti termasuk makanan pokok di banyak negara Barat. Roti adalah bahan dasar pizza dan lapisan luar roti lapis.
6) Hot Dog
Hot dog (frankfurter, frank, wiener, weenie) adalah suatu jenis sosis yang dimasak atau diasapi dan memiliki tekstur yang lebih halus serta rasa yang lebih lembut dan basah daripada kebanyakan sosis. Hot dog sering dimakan dengan tangan (fingerfood), terutama di Amerika serikat, dan biasanya dimakan bersama roti lunak (bun) yang berbentuk sama dengan sosis kadang disertai bumbu dan topping. sandwich yang terbentuk dari kombinasi ini disebut juga dengan istilah hot dog
7) Salad
Salad didefinisikan oleh The Dictionary of American Food and Drink, sebagai makanan yang berupa sayur-sayuran hijau yang disiram dengan berbagai bumbu dan saus, kemudian ditambahkan dengan sayuran atau buah-buahan lain. Garam pada saat itu adalah bumbu yang penting untuk memberi rasa bagi makanan.
8) Macaroon
Macaron pada dasarnya adalah kue kering berbasis meringue yang terbuat dari tepung almond, putih telur, dan gula bubuk atau icing sugar. Selanjutnya, kue ini dilapisi butter cream, jelly rasa buah, atau chocolate ganache. Tekstur luarnya terasa renyah dengan bagian dalam yang lembut.
9) Croissant
Croissant adalah sejenis roti dengan adonan berlapis (flaky bread) yang berasal dari Perancis. Disebutcroissant karena bentuknya yang mirip dengan bulan sabit. Di Perancis sendiri croissant biasa dimakan sebagai hidangan sarapan dengan diolesi mentega dan selai jeruk (orange marmalade).
10) Danish
Danish pastry adalah adonan beragi dan lemak rollin, dan biasanya memiliki topping atau isi yang manis. Dengan kata lain hampir sama dengan adonan roti manis (karena rasanya yang manis). Jumlah lapisan pada adonan danish tergantung pada kandungan bahannya. Semakin banyak jumlah lemak roll-in makin banyak lapisan danish.
Pada dasarnya, lipatan pada adonan Danish Pastry menggunakan prinsip yang sama dengan Puff pastry. Bedanya bahan pengembang yang digunakan dalam pembuatan danish pastry adalah ragi sehingga hasilnya menjadi lunak, tidak garing seperti puff. Danish pastry dapat dibentuk beraneka ragam, seperti amplop, kincir, dan lain-lain. Pada saat fermentasi, suhu pengembangan yang digunakan tidak boleh melebihi 35°C dan kelembapan 85%. Suhu pemanggangan berkisar 190°–210°C. Semakin berat Danish pastry dan makin berat isi, suhu pemanggangan makin rendah. Oleh karena itu untuk mendapatkan Danish pastry dengan aerasi yang baik dicapai dengan melakukan teknik yang benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar