Jumat , 15 February 2019
Club Sandwich
Begitu mendengar kata “sandwich” yang terbayang dibenak Anda tentu setangkap roti tawar isi dengan daging dan selada yang dipotong secara diagonal. Padahal beberapa makanan yang telah populer di Indonesia seperti burger, hotdog dan kebab sebenarnya juga masuk dalam kategori sandwich.
Umumnya nama sandwich ditentukan dari jenis filling yang digunakan. Namun ada juga sandwich yang menggunakan topping, di mana sandwich seperti ini akhirnya berkembang disebut sebagai open sandwich.
Seiring waktu, istilah sandwich berkembang menjadi kata kerja yang artinya menempatkan sesuatu di antara dua jenis benda lain dengan karakter yang berbeda. Tak heran jika kemudian, “biskuit Oreo” berani mengklaim dirinya sebagai sandwich.
Pada mulanya, sandwich hanyalah menu sarapan, selingan makan siang atau bagi orang yang telat makan. Seiring bertambahnya kesibukan, banyak orang yang menjadikan sandwich sebagai makanan utama karena sifatnya yang praktis, mudah dibawa dan disimpan, bahkan ada perusahaan di Amerika memiliki ide radikal untuk menjual sandwich kalengan.
Menurut survei smartbread.com hampir 50% sandwich dimakan pada saat makan siang, 28% pada saat makan malam dan 20% untuk dibawa ke luar rumah. Rata-rata orang Amerika mengkonsumsi 193 sandwich per tahun atau 4 sandwich per minggu dengan daging ham sebagai isian favorit.
Asal mula kata “Sandwich”
Tahukah Anda sejarah asal mula kata Sandwich ini? Di zaman dahulu, terciptanya kata “Sandwich” yang kini menjadi penganan roti lapis yang dapat dimakan dengan makanan lain ini diawali dari kisah klasik Yahudi kuno, Hillel yang menyuruh untuk membungkus daging domba di antara 2 potong roti selama perayaan Paskah.
Konsep sandwich diperbarui di abad pertengahan, berupa lempengan tebal kasar dan biasanya roti basi yang disebut “trenchers” digunakan sebagai piring. Karena sudah basi, trencher tidak dimakan, biasanya diberikan pada pengemis atau anjing. Trencher ini kemudian menjadi cikal bakal open sandwich.
Sejarah “nama sandwich” baru ditemukan abad ke 18 atau tahun 1762, berawal dari “London’s Beef Steak Club” yaitu tempat bermain kartu para bangsawan Inggris. Secara tidak sengaja bangsawan Inggris bernama John Montagu, seorang Earl of Sandwich IV yang sangat suka bermain kartu sehingga tidak memiliki waktu untuk makan menyuruh pelayannya membawakan daging sapi yang disajikan di antara 2 potong roti sehingga ia bisa makan sambil tetap bermain kartu. Teman-teman bermainnya sering memesan makanan yang sama dengan mengatakan “The same as Sandwich!”. Maksudnya, “Pesan makanan yang sama seperti yang dipesan Mr. Sandwich. Nah, sejak itulah makan kegemaran Earl of Sandwich IV kemudian populer dengan sebutan “Sandwich” atau roti lapis.
Ketika John Montagu, Earl Sandwich keempat memerintahkan daging sapi disajikan antara irisan roti sekitar 250 tahun yang lalu mungkin dia tidak berpikir kelak permintaannya itu akan menjadi makan yang disukai diseluruh dunia.
Kini, Asosiasi Sandwich Inggris mencatat sejarah sandwich lahir tahun 1762 dan kota Kent dari Sandwich yang merupakan pangkat pangeran dari keluarga Montagu menjadi tempat perayaan ulang tahun ke 250 dari makanan kegemaran Sir Edward Montagu, seorang komandan angkatan laut yang menjadi Earl of Sandwich pertama ketika ia ditawari gelar bangsawan di tahun 1660.
Penemuan sederhana yang mendunia
Steve Laslett, salah satu penyelenggara dari Festival Perayaan Sandwich mengatakan bahwa Sir Montagu Edward memilih judul perayaan seperti itu dengan alasan karena pada saat itu Sandwich merupakan pelabuhan laut utama di Inggris. Ketika ia ditawari pangkat pangeran, ia bisa memilih Portsmouth, namun dia memilih Sandwich. Sir Earl keempat adalah karakter orang yang kompleks. “Meskipun ia sibuk bermain judi, tetapi makan adalah suatu keharusan baginya”.
Uniknya, Sir Earl ketika itu adalah bangsawan yang berani makan sedemikian rupa, jika kita melihat dari latar belakang sosialnya. Di mana ia hanya memesan makanan dengan layanan a la francaise, yaitu ia hanya minta dibuatkan setangkap roti yang dijepit dengan daging sapi pangggang, dibantu oleh pasukan pegawainya dan memakan roti itu dengan jari-jari tangannya.
Untuk memperingati 250 tahun Sandwich, selama akhir pekan di kota timur Kent membuat kompetisi sandwich. Sandwich Celebration Festival ini menurut Mandy Wilkins, penyelenggara telah dikenal di seluruh dunia, termasuk Amerika, Kanada, Jerman, Swiss, Perancis dan Rusia. Ms Wilkins mengatakan: “Sandwich adalah makanan global dan Sandwich, adalah kota kami, yaitu hanya sebuah kota kecil penuh dengan bangunan abad pertengahan.
Sir Earl 11 Sandwich yang menjadi tuan rumah makan siang di Sandwich mengatakan, “Nenek moyang saya, Earl ke-4 tidak pernah membayangkan bahwa penemuan sederhananya itu akan menelurkan sebuah industri multi-miliar dolar yang mempekerjakan ratusan ribu orang di negara ini hanya untuk memproduksi sandwich”.
Menurut Asosiasi Sandwich Inggris, kini industri mempekerjakan lebih dari 300.000 orang di Inggris dan memiliki nilai komersial lebih dari 6 miliar. Lord Montagu menambahkan, “Sandwich favorit saya adalah salah satu tradisional berupa panggang daging sapi dan lobak panas pada roti yang baru dipanggang”.
Show Earl of Sandwich
Kini orang menamai sandwich tergantung pada isi yang menjepit potongan roti, sehingga ada egg sandwich (sandwich isi selada telur), peanut butter and jelly sandwich (sandwich isi selai kacang dan jelly), bacon and cheese sandwich (sandwich isi bacon dan keju) dan BLT sandwich (sandwich isi bacon, lettuce dan tomat). Sandwich biasanya merupakan makanan dingin, walaupun ada juga sandwich yang dinikmati hangat-hangat seperti grilled cheese (roti bakar isi keju).
Di Skandinavia ada makanan yang disebut “open sandwich” yang hanya menggunakan sepotong roti. Daging, ikan atau keju diletakkan begitu saja di atas sepotong roti. Model sandwich dengan sepotong roti seperti itu di Rusia dikenal sebagai buterbrod (potongan roti tawar ala Rusia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar